HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGETAHUAN
TENTANG TANGGUNG JAWAB DAN KEADILAN
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Oleh :
1.
Emha Arif B 111
11 099
2.
Wisnu Ginanjar 111
11 091
3.
Yanuar Rifki 111
11
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) SALATIGA
2012
BAB
I
Pendahuluan
Kebenaran adalah satu nilai utama di
dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.
Artinya sifat manusiawi selalu berusaha mencari atau berada pada kebenaran.
Manusia memiliki pemikiran, pemahaman, imajinasi, nalar dalam setiap pemecahan
masalah. Dalam dunia filsafat ilmu, kebenaran berkaitan erat dengan pengetahuan
(ilmu). Yakni kebenaran secara ilmiah yang diperoleh dari kegiatan ilmiah, melalui penelitian, proses hitung dan
pengujian data secara ilmiah. Berbicara tentang kebenaran ilmiah tidak bisa
dilepaskan dari makna dan fungsi ilmu itu sendiri sejauh mana dapat digunakan dan
dimanfaatkan oleh manusia. Di samping itu proses untuk mendapatkannya haruslah
melalui tahap-tahap metode ilmiah.
Berbicara tentang kebenaran ilmiah tidak bisa dilepaskan dari makna dan
fungsi ilmu itu sendiri sejauh mana dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
manusia. Di samping itu proses untuk mendapatkannya haruslah melalui
tahap-tahap metode ilmiah. Berdasarkan kedua sisi pemahaman di atas, dapat
ditunjukkan bahwa pengetahuan merupakan sebuah kegiatan intensional berupa
pengalaman sadar.
Para filsuf epistemolog, cenderung
mengartikan pengetahuan sebagai hal yang menelaah hakikat, jangkauan,
pengandaian, metode, sumber-sumber, syarat-syarat, kebenaran, kepastian, dan
pertanggungawaban pengetahuan. Di kaitkan dengan tanggung jawab dan keadilan, Istilah tanggung jawab, secara
etimologis menunjuk pada dua sikap dasar ilmu dan ilmuwan, yaitu; tanggung dan
jawab. Ilmu dan ilmuan, termasuk lembaga keilmuan, dalam hal ini, wajib
menanggung dan wajib menjawab setiap hal yang diakibatkan oleh ilmu itu sendiri
maupun permasalahan-permasalahan yang tidak disebabkan olehnya. Ilmu, ilmuwan,
dan lembaga keilmuan bukan hanya berdiri di depan tugas keilmuannya untuk
mendorong kemajuan ilmu, dalam percaturan keilmuan secara luas, tetapi juga
harus berdiri di belakang setiap akibat apa pun yang dibuat oleh ilmu, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ilmu dalam ilmuwan, termasuk lembaga
keilmuan, tidak dapat mencuci tangan dan melarikan diri dari tanggung jawab
keilmuannya.
Hakikat keadilan sendiri adalah tidak
harus sama rata, di sesuaikan dengan kapasitasnya. Keadilan
adalah dimana kita membagi sesuatu sesuai kebutuhan, tempat dan fungsinya, tak
selalu harus harus sama rata, akan tetapi melihat kebutuhan masing masing yang
ingin di bagi. adil jaga di artikan benar. Benar dalam artian, tindakan yang
adil (keadilan) adalah tindakan yang harus benar. benar pada kapasitasnya,
ukuranya dan kebutuhan.
BAB II
ISI
A.
HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGRTAHUAN
1. Hakikat
kebenaran
a.
Kebenaran ilmiah
Kebenaran yang diperoleh secara mendalam
berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini
dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, koheren.
1.
Kebenaran Pragmatis: Sesuatu (pernyataan)
dianggap benar apabila memiliki kegunaan/manfaat praktis dan bersifat
fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Yadi mau bekerja di sebuah
perusahaan minyak karena diberi gaji tinggi. Yadi bersifat pragmatis, artinya
mau bekerja di perusahaan tersebut karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu mendapatkan
gaji tinggi.
- Kebenaran
Koresponden:
Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila materi pengetahuan yang
terkandung didalamnya berhubungan atau memiliki korespondensi dengan obyek
yang dituju oleh pernyataan tersebut. Teori koresponden menggunakan logika
induktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Dengan kata lain kesimpulan akhir ditarik
karena ada fakta-fakta mendukung yang telah diteliti dan dianalisa
sebelumnya. Contohnya, Jurusan teknik elektro, teknik mesin, dan teknik
sipil Undip ada di Tembalang. Jadi Fakultas Teknik Undip ada di Tembalang.
- Kebenaran
Koheren:
Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila konsisten dan memiliki
koherensi dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Teori koheren
menggunakan logika deduktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal umum ke khusus. Contohnya, seluruh mahasiswa
Undip harus mengikuti kegiatan Ospek. Luri adalah mahasiswa Undip, jadi
harus mengikuti kegiatan Ospek.
a.
Kebenaran non-ilmiah
Berbeda dengan kebenaran ilmiah
yang diperoleh berdasarkan penalaran logika ilmiah, ada juga kebenaran karena
faktor-faktor non-ilmiah. Beberapa diantaranya adalah:
1.
Kebenaran Karena Kebetulan: Kebenaran yang didapat
dari kebetulan dan tidak ditemukan secara ilmiah. Tidak dapat diandalkan karena
kadang kita sering tertipu dengan kebetulan yang tidak bisa dibuktikan. Namun
satu atau dua kebetulan bisa juga menjadi perantara kebenaran ilmiah, misalnya
penemuan kristal Urease oleh Dr. J.S. Summers.
- Kebenaran
Karena Akal Sehat
(Common Sense): Akal sehat adalah serangkaian konsep yang dipercayai dapat
memecahkan masalah secara praktis. Kepercayaan bahwa hukuman fisik
merupakan alat utama untuk pendidikan adalah termasuk kebenaran akal sehat
ini. Penelitian psikologi kemudian membuktikan hal itu tidak benar.Â
- Kebenaran
Agama dan Wahyu:
Kebenaran mutlak dan asasi dari Allah dan Rasulnya. Beberapa hal masih
bisa dinalar dengan panca indra manusia, tapi sebagian hal lain tidak.
- Kebenaran
Intuitif:
Kebenaran yang didapat dari proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran
dan proses berpikir. Kebenaran intuitif sukar dipercaya dan tidak bisa
dibuktikan, hanya sering dimiliki oleh orang yang berpengalaman lama dan
mendarah daging di suatu bidang. Contohnya adalah kasus patung Kouros dan
museum Getty diatas.
- Kebenaran
Karena Trial dan Error:
Kebenaran yang diperoleh karena mengulang-ulang pekerjaan, baik metode,
teknik, materi dan paramater-parameter sampai akhirnya menemukan sesuatu.
Memerlukan waktu lama dan biaya tinggi.
- Kebenaran
Spekulasi:
Kebenaran karena adanya pertimbangan meskipun kurang dipikirkan secara
matang. Dikerjakan dengan penuh resiko, relatif lebih cepat dan biaya
lebih rendah daripada trial-error.
- Kebenaran
Karena Kewibawaan:
Kebenaran yang diterima karena pengaruh kewibawaan seseorang. Seorang
tersebut bisa ilmuwan, pakar atau ahli yang memiliki kompetensi dan
otoritas dalam suatu bidang ilmu. Kadang kebenaran yang keluar darinya
diterima begitu saja tanpa perlu diuji. Kebenaran ini bisa benar tapi juga
bisa salah karena tanpa prosedur ilmiah.
2.
Hakikat pengetahuan
a.
Pengetahuan bertumbuh dari tahap pra ilmiah ke tahap
pengetahuan ilmiah. Pengetahuan pra
ilmiah adalah pengetahuan sehari-hari yang tidak atau belum diolah, dikaji,
dan disusun, serta dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bentuk pengetahuan pra
ilmiah, dapat berupa pandangan umum (common sense), keyakinan –keyakinan hidup,
atau tradisi, dan sebaginya.
b.
Pengetahuan ilmiah adalah bentuk pengetahuan yang
telah diolah, dikritisi, diuji, dikembangkan, dan dipertanggungjawabkan secara
ilmiah berdasarkan prosedur, norma-norma dan metode berpikir ilmiah.
Pengetahuan ilmiah tersebut dapat dibagi dalam bentuk pengetahuan empiris dan
pengetahuan teoretik
B.
Pengetahuan dan
kebenaran berdasarkan Definisi
Perbincangan tentang pengetahuan tidak lepas dari
pembahasan yang berkaitan dengan kebenaran. Kebenaran merupakan tujuan akhir
dari sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang dianggap benar adalah pengetahuan
yang menemukan kebenaran. Dalam pembahasan mengenai hakikat ilmu pengetahuan bahwa
secara sederhana bahwa segala sesuatu yang diketahui oleh manusia
melaui suatu proses baik sistematis atau tidak, menggunakan metode yang
disepakati atau tidak maka dapat dikelompokkan sebagai sebuah pengetahuan biasa
dan pengetahuan Ilmiah, yang terkait dengan objek dari suatu pengetahuan. Jadi
pengetahuan dan kebenaran adalah merupakan dua hal yang berbeda dan tidak dapat
dipisahkan.
Pengetahuan dan kebenaran berkaitan satu dengan
lainnya. Dari definisi pengetahuan yang bersumber dari Encyclopedia of
Philosophy, bahwa pengetahuan itu adalah kepercayaan yang benar (knowledge
is justified true belief). Hal ini berarti bahwa pengetahuan itu adalah
merupakan sebuah bentuk keyakinan atau penerimaan secara utuh tentang kebenaran
sesuatu itu. Sesuatu yang benar dan dipahami serta diterima secara utuh disebut
sebagai pengetahuan. Sementara dari definisi pengetahuan yang dirumuskan oleh
Sidi Gazalba, apa yang diketahui atau hasil pekerjaan mengetahui. Mengetahui
itu hasil kenal, sadar, insaf, mengerti, benar dan pandai. Dengan demikian
pengetahuan itu harus benar yang kemudian di kenal dengan baik dimengerti
dengan benar dan dapat dilakukan dengan benar pula. Sehingga antara kebenaran
dan pengetahuan itu saling terkait satu sama lain. Pengetahuan itu harus benar,
atau tidak benar maka bukan pengetahuan tetapi kekeliruan atau kontradiksi.
Teori
Pengetahuan dan kebenaran
Berkaitan dengan pembahasan tentang pengetahuan dan
kebenaran yang dihubungkan dengan hakikat ilmu pengetahuan,
terdapat dua teori yang digunakan untuk mengetahuinya yaitu:
- Teori Realisme, teori ini
mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Menurut teori Realisme yang
dimaksudkan dengan pengetahuan adalah gambaran yang sebenarnya dari apa
yang ada dalam alam nyata. Gambaran sebenarnya inilah yang memuat
kebenaran. Artinya bahwa jika pandangan terhadap alam itu tidak sesuai
dengan realitas yang ada (terdapat penyimpangan) atau tidak benar, maka
apapun yang dihasilkannya bukan sebuah kebenaran dan bukan sebuah
pengetahuan. Dengan demikian ukuran kebenaran pengetahuan itu didasarkan
pada kesesuaian realitas yang diperolehnya dengan informasi yang
disampaikannya atau disimpulkan. Jika informasi tersebut memuat kebenaran,
maka kebenaran yang disampiakan itulah yang disebut pengetahuan yang
benar, dan jika informasi yang disampaikannya salah maka itulah yang
dikategorikan pengetahuan salah (baca: bukan pengetahuan)
- Teori Idealisme, teori ini
menerangkan bahwa pengetahuan adalah proses-proses mental/ psikologis yang
bersifat subjektif. Sifat dari pandangan idealisme ini lebih menitik
beratkan pada pengumpulan data yang bersifat subjektif yang dirumuskan
dalam bentuk kesimpulan. Ukuran kebenaran yang digunakan di dasarkan pada
subjektifitas seseorang. Sehingga sesuatu obyek dianggap sebagai
Pengetahuan tak lebih dari sebuah gambaran subjektif tentang sesuatu yang
ada dalam alam yang di dasarkan pada pendapat atau penglihatan orang yang
mengalami dan mengetahuinya. Berarti bahwa pengetahuan dan kebenaran dalam
konteks ini sangat bersifat subjektif di mana premis pokok yang dijadikan
landasan adalah jiwa dimana kedudukan jiwa menjadi sangat utama untuk
merumuskan kesimpulan atau kebenaran dari alam semesta.
Berdasarkan analisis terhadap pengetahuan dan
kebenaran ini, maka rumusan Pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi
generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Pengetahuan adalah
kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan
intuisi yang mampu menangkap alamdan kehidupannya serta mengabstraksikannya
untuk mencapai suatu tujuan. Bagaimana rumusan tujuan pengetahuan tersebut akan
dibahas pada tujuan manusia mempunyai pengetahuan
C.
Tanggung jawab
kebenaran dan pengetahuan (ilmu)
Berbicara mengenai tanggung jawab
keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab
manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau
menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Maksudnya, ilmu
sebagai bagian dari kebijaksanaan manusia dengan segala usaha sadar yang
dilakukan untuk memanusiakan diri dan lingkungannya, tidak dapat dipisahkan
dari aspek tanggung jawab dimaksud. Ilmu dan ilmuwan, sebagai seorang anak
manusia, karenanya, wajib menanggung setiap akibat apa pun yang disebabkan oleh
ilmu itu sendiri, baik dari sisi teoretisnya maupun sisi praktiknya. Dan para
ilmuan harus mempertanggung jawabkan kebenaran dari ilmu yang di dapatkan. Ilmu
dan ilmuwan juga wajib menjawab dalam arti merespons dan memecahkan setiap
masalah yang diakibatkan oleh ilmu maupun yang tidak disebabkan oleh ilmu itu
sendiri. Tanggung jawab keilmuan, dalam ini, bukan merupakan beban, tetapi
merupakan ciri martabat keilmuan dan ilmuwan itu sendiri. Konsekuensinya,
semakin tinggi ilmu maka semakin tinggi dan besar tanggung jawab yang diemban
oleh ilmu, ilmuwan dan lembaga keilmuan itu sendiri.
D.
Keadilan dalam
kebenaran dan pengetahuan
Hakikat keadilan sendiri adalah tidak harus sama rata,
di sesuaikan dengan kapasitasnya. Keadilan adalah dimana
kita membagi sesuatu sesuai kebutuhan, tempat dan fungsinya, tak selalu harus
harus sama rata, akan tetapi melihat kebutuhan masing masing yang ingin di
bagi. adil jaga di artikan benar. Benar dalam artian, tindakan yang adil
(keadilan) adalah tindakan yang harus benar. benar pada kapasitasnya, ukuranya
dan kebutuhan. Kaitanya dengan kebenaran. Bahwasanya, keadilan haqiqi adalah
keadilan yang memperhatikan aspek dari kebenaran. Kebenaran adalah bagian pokok
dari keadilan itu sendiri. Suatu hal bisa di katakan adil adalah bila melihat
dari segi kebenaran, apakah sudah sesuai dengan kebutuhannya, kapasitasnya,
ukuranya dan haknya.
Kaitanya dengan
pengetahuan, keadilan adalah bagian dari ilmu. Kita tidak akan tau apakah suatu
hal itu bisa di katakan adil jika tidak mengetahui ilmunya. Bagaimana sesuatu
hal itu di bilang adil kalau tidak paham arti dari keadilan sendiri. Dengan
ilmu kita bisa mengerti dan memahami hakikat dari keadilan.
Kesimpulan
Pada dasarnya
hakikat kebenaran berkaitan erat dengan pengetahuan. Kebenaran merupakan tujuan akhir dari
sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang dianggap benar adalah pengetahuan yang
menemukan kebenaran. Terutama pada penegetahuan yang
secara ilmiah. Dalam ilmu (pengetahuan) harus benar-benar bisa mempertanggung
jawabkan kebenaran dari hasil dari ilmunya. Manusia sebagai makhluk berfikir memiliki pemikiran, pemahaman,
imajinasi, nalar dalam setiap pemecahan masalah tentunya
mengerti bahwa fungsi dari pikiranya adalah mencari kebenaran. Dalam kaitanya
dengan tanggung jawab dan keadilan
kaaaa footnote nya dong ka sumbernya dari mana ajaaa 😢 saya adek kelasmu loh ini
BalasHapusCasino Site | Play your lucky club Casino Online
BalasHapusCasino Site · 1. Sign Up 카지노사이트luckclub For Club · 2. Enter Code · 3. Login · 4. Deposit · 5. Receive Welcome Bonus. · 6. Deposit · 7. Make Deposit · 8.